Di Jakarta Seorang Perempuan Waiters Cafe Dianiaya Secara Brutal Bergantian Oleh 3 Pria Sekaligus

JAKARTA, BRAVO-IDN | Seorang waiters Cafe jadi korban diduga penganiayaan oleh tiga (3) orang pria, korban sendiri seorang perempuan peristiwa terjadi di gunung Antang Matraman Jakarta. Kejadian tepatnya pada Rabu malam, (18/09/2024).

Akibatnya korban mengalami luka serius di bagian kiri wajah sampai mengeluarkan darah di pelipis atas mata kiri korban,

Diketahui, Korban bernama Fitria (45) asal kelurahan Ciracas jakarta timur, atas penganiayaan itu korban sempat membuat laporan ke polres metro Jakarta Timur setelah kejadian yang di alaminya,

Korban sudah berupaya langkah pembuatan laporan kepolisian polres metro jaktim dengan nomer laporan polisi : LP / B /3023/IX/2024/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA. Pasalnya, korban sudah terima surat pertama pelaporannya dari Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres metro Jakarta Timur pada 18/09, dan korban berharap pihak kepolisian menangkap para pelaku penganiaya.

Menurut informasi yang diperoleh dari perwakilan keluarga korban, saat ini korban mengalami traumatik berat atas kejadian pengeroyokan dan penganiayaan tersebut. Sehingga keluarga korban mendesak pihak polres metro jaktim,

“Ini menjadi perhatian publik, hingga saat ini belum di proses pihak polres metro jaktim, Ada apa? “,Kata RK

Kendati demikian, korban hanya seorang karyawati di sebuah restoran di Matraman jakarta mengalami kekerasan (perbal fisik) oleh 3 orang pelaku penganiaya.dan menambahkan bahwa awal mula terjadi,

“Kejadian miskomunikasi, cekcok kemudian terjadi kontak fisik sehingga korban mendapatkan perlakuan perbal fisik secara bergantian oleh 3 orang pelaku penganiayaan, Luka robeknya di atas alis dan udah di jahit”,ungkapnya

Selanjutnya, dilokasi kejadian menurut warga daeng, dia melihat korban sudah tidak berdaya di kroyok dan di aniaya para pelaku, melihat hal itu Daeng langsung melerai keributan itu sehingga korban bebas dari dugaan percobaan pembunuhan,

“keributan ternyata seorang wanita dikeroyok oleh 3 pria. saya langsung melerai, korban jatuh ter gelinding dari tangga lantai atas ke bawah, wajahnya berdarah-darah “,katanya

Sedangkan Informasi yang di peroleh ke 3 orang pelaku tersebut salah satu bagian dari pengelola parkir restoran/cafe Gunung Antang Matraman Jakarta satu atap dengan korban (45), ketiga pelaku tersebut berinisial YRS (dewasa), dan inisial DU selaku kaka YRS sendiri beserta 1orang rekannya, Diduga YRS adalah otak dari terjadinya penganiayaan terhadap Fitria warga Kelurahan Ciracas itu,

Sementara itu, SPKT polres metro Jakarta Timur saat ditanyakan proses terkait berkas pelaporan korban melalui sambungan seluler, menurut polisi Yuli Rustamaji laporan korban belum masuk tahap penyeLidikan dan juga belum ditandatangani oleh pimpinannya,

“Gini pak”,kata polisi

Lanjutnya, “Berkasnya belum saya lidik dan belum di tanda tangan pimpinan nanti kalau sudah di tanda tangan pimpinan saya kabari”,Jelasnya Yuli Rustamaji

Dia meminta pihak kepolisian untuk secepatnya dilakukan proses karena menurut keluarganya korban selain trauma, Ia pun merasa di rugikan baik moral maupun materil, dan pada saat insiden penganiayaan. Pasalnya, sejumlah barang berharga milik korban hilang seperti perhiasan dll.

Keluarga korban meminta kepastian hukum atas laporan korban yang secara fakta di alaminya, keluarga korban menilai penanganan pelaporan terkesan lambat sedangkan SPKT di buat pertanggal 18 September sampai saat ini 15 Oktober belum di BAP”,Harap RK

Sehingga menjadi tranding dikalangan ‘seorang waiters dianiaya 3 pria sekaligus’ ini yang telah melapor di polres metro jakarta timur, menuai sorotan dan menjadi dasar landasan awal para aktifis pemerhati hukum yang tergabung dalam DPP LSM BERKOORDINASI.

Marjuddin Nazwar Selaku Ketua Umum di lembaga itu pun akhirnya GERAM dan Angkat Bicara, “Konstitusi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Aparatur Penegak Hukum (APH) Atau persisnya yang mempunyai kewenangan untuk memproses LP korban kejahatan, Patut diduga lakukan Diskriminasi Hukum yang mengarah pada Keberpihakan”,Kata Marjuddin kemarin setelah bertamu perwakilan korban

Pasalnya, Sampai dengan hari Ini Penyidik Polres Jakarta Timur terkesan tidak bersemangat atau Enggan tanyakan Perbal/BAP, Dimana Informasi yang kami dapati bahwa korban Adalah Perempuan Itu hanya demi mempertahankan Harga diri Juga Perhiasan Kalung Emas berserta Cincin Akhirnya Dianiaya nya dan Disiksa secara bergantian oleh 3 Orang Laki-Laki Saat itu di Dalam Area Hotel Melati.

“Indikator dari Keberlanjutan Laporan Pengaduan Korban Kejahatan Penganiayaan Sesuai Penerimaan LP Secara Langsung Oleh Personil SPKT Polres Jakarta Timur Jalan Di Tempat”,Tandasnya Marjudin Nazwar Ketua DPP Berkoordinasi

“Ini sangat serius !”,tegasnya.

(Ys)

Search