Melawi, Kalimantan Barat – bravo-idn.com
Seluruh daerah di Indonesia berlomba lomba melakukan pemekaran baik di tingkat provinsi dan kabupaten. Jika kita tengok ke belakang, dulunya provinsi di Indonesia hanya 27 provinsi, tapi sekarang ini jumlah provinsi berjumlah 38 provinsi.
Kabupaten Melawi yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Sintang ini justru mengalami kemerotan yang sangat parah. Walaupun telah dipimpin oleh beberapa bupati, namun Melawi tak kunjung alami kemajuan berarti. Kemunduran terparah justru dialami Melawi periode sekarang ini, saat dipimpin Bupati Dadi Sunarya Usfa Yursa. Menurut sebagian masyarakat Melawi, Bupati Dadi Sunarya dinilai tidak becus membangun Melawi.
Sugiri, salah seorang warga Melawi yang ditemui media ini mengatakan dengan nada keras, bahwa saat ini Melawi menjadi lumbung bagi pejabat daerah untuk melakukan korupsi. Tak pelak, Sugiri menduga keras bahwa Bupati Dadi Sunarya telah melakukan korupsi APBD selama menjabat. “Kami yakin, selama menjabat dari 2021 hingga sekarang, Bupati Dadi telah melakukan penyimpangan APBD untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Fakta bisa membuktikan hal ini”, ungkap Sugiri.
Dijelaskan Sugiri, saat ini Bupati Dadi memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit. Selain itu, katanya lagi, Dadi memiliki rumah super mewah dan tanah di Kota Pontianak, yang ditaksir sekitar lebih dari Rp. 7 Miliar. Ditambah lagi, Bupati Dadi diduga telah membeli lagi beberapa unit mobil baru, diantaranya mobil merek Land Cruieser yang ditaksir seharga lebih dari Rp. 3 Miliar, mobil Jimy keluaran terbaru yang diketahui seharga lebih dari Rp 500 juta, dan beberapa unit mobil lainnya yang harganya dibawah Rp. 300 juta.
Yang dipertanyakan masyarakat Melawi adalah, semua harta benda baik itu harta bergerak maupun tak bergerak yang dimiliki Bupati Dadi Sunarya saat ini didapatnya dengan menggunakan duit dari mana. “Jika mengharapkan gaji sebagai bupati, tak mungkin dia (Dadi-red) bisa mendapatkan harta segini banyak. Kami duga keras, keuangan daerah telah diselewengkan Dadi”, tegasnya.
Jika pejabat daerah punya mental korupsi seperti, kata Sugiri, ia yakin 20 tahun ke depanpun, Melawi tak akan pernah beranjak dari keterpurukan, dan bahkan bisa makin terpuruk. (Red)