BOGOR, BRAVO-IDN | Batalyon Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Yonpomad) Puspomd Jonggol Kabupaten Bogor yang dipimpin oleh Mayor CPM Mochamad Nurul Ichsan S.Sos. selaku Danyon Pomad Puspomd mendapatkan informasi dari jaring dan masyarakat sekitar kepada personel staf 1/ Intelijen Yonpomad. Menggerebek tempat yang diduga sebagai Pengoplosan GAS Bersubsidi di Cileungsi Bogor. Senin, (02/12/2024).
Dalam rangka mendukung program pemerintah Asta Cita dengan mengusung visi bersama memperkuat penegakan hukum dan pemberantasan Korupsi, Narkoba, Judi online , Penyelundupan, serta kejahatan lainnya yang merugikan negara guna menuju Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045.
Kegiatan monitoring tersebut di daerah Cileungsi Personel staf 1 / Intelijen Yonpomad mengerahkan beberapa personil dan kemudian berhasil melakukan tangkap tangan,
Dalam giat tersebut, para personil Yonpomad melihat 1 unit mobil Pickup yang membawa gas elpiji diduga ilegal lalu ditelusuri bersama dan melakukan penggerebekan lokasi pengoplosan gas elpiji subsidi 3 kilogram ke tabung nonsubsidi.
Diketahui Tempat Kejadian Perkara (TKP) penggerebekan di area Kirab Eks Garuda antara Desa Cileungsi Kidul dan Desa Dayeuh kecamatan Cileungsi kabupaten Bogor, provinsi Jawa Barat Senin Sore (2/12/2024)
Dari penggerebekan ini, Yonpomad Anoraga menangkap Delapan (8) terduga pelaku yaitu terdiri beberapa sopir dan kernet serta pekerja yang mengoplos gas elpiji di siang hari. Selain itu juga menyita 560 tabung gas 3 kg dan 164 Tabung Gas 12 Kg. Sementara itu, Yonpomad pun menyita 4 unit kendaraan yang digunakan untuk mengangkut Gas elpiji oplosan tersebut.
“Saat ini, kedelapan terduga pelaku sudah kami amankan dan akan diserahkan ke Polres Bogor Polda Jabar untuk pengembangan kasus lebih lanjut,” kata Lettu CPM Bagas Gumilang S.E mewakili Danyon Pomad Jonggol Mayor CPM Mochamad Nurul Ichsan S.Sos. Senin Malam saat Konferensi Pers (2/12/2024)
Lettu Bagas mengatakan, saat ini pihaknya masih mendata dan mendalami hasil penggerebekan karena TKP-nya cukup banyak. Dia merinci, total ada 724 tabung gas yang disita terdiri atas 560 tabung gas 3 kg, 164 tabung gas nonsubsidi 12 kilogram dan sejumlah alat penyuntik gas serta segel warna kuning dari Jakarta serta 3 unit Mobil Pickup dan 1 Unit Mobil Boks.
“Modus operandi pelaku menghimpun gas bersubsidi dari beberapa distributor dan agen. Setelah itu para pelaku penyuntikan gas elpiji 3 kilogram ke tabung gas nonsubsidi di TKP. Saat penggerebekan, proses penyuntikan atau pengoplosan sedang berlangsung,” katanya.
Pasi Intel Lettu CPM Bagas mengatakan, pengoplosan gas elpiji 3 kilogram dilakukan di TKP yang merupakan areal pemukiman yang agak padat warganya dan kegiatan ilegal ini merugikan negara bisa mencapai milyaran rupiah.
Menurutnya, hasil penggerebekan ini akan didalami oleh penyidik polres Bogor nantinya setelah diserahkan, tentang berapa lama para pelaku beroperasi dan jumlah produksinya serta keuntungan yang dihasilkan oleh pelaku nanti pihak polres Bogor yang akan menyampaikan.
“Kami melakukan ini guna mendukung program Pemerintah Pusat Asta Cita dengan memperkuat penegakan hukum dan pemberantasan korupsi serta kejahatan lainnya yang merugikan negara guna menuju Indonesia Maju Indonesia Emas 2045 sesuai perintah Presiden dan Panglima TNI sekaligus berkomitmen mengamankan program pemerintah dan menjamin ketersediaan energi bersubsidi tersalurkan dengan tepat ke masyarakat,” ungkap Bagas
Lettu CPM Bagas Gumilang S.E menegaskan, praktik pengoplosan elpiji ini bukan hanya sangat merugikan pemerintah tapi masyarakat. Karena itu, para pelaku bisa dijerat Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah diubah dalam Pasal 40 Angka 9 UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU.
“Pelaku diancam 6 tahun pidana penjara atau denda Rp60 miliar,” pungkasnya.
(Mail)