Bogor|Bravo IDN.com – Gejolak antara Sejumlah karyawan Rumah Sakit Abdul Radjak Hospital yang berada di jalan raya narogong Kecamatan Cilengsi,melakukan aksi unjuk rasa kurang lebih 500 orang terdiri dari berbagai divisi menuntut upah yang belum di bayarkan selama bulan Oktober sampai saat ini, Kamis (13/03/2025).
Para karyawan ini melakukan aksi menuntut haknya mereka agar Rs membayar gaji 100 persen selama 6 bulan.
Salah satu divisi karyawan Yusniar mengatakan gaji perbulan kami hanya di bayar 65 persen selama 6 bulan, sedangkan kami berharap gai kami di bayarkan full 100 persen
“Kita kurang di hargai oleh pihak Rumah sakit Thamrin ini, dan kita di janjikan dari awal bulan Oktober sampai sekarang gaji kita belum 100 persen dan di janjikan nanti,dan keputusan nya sampai kapan”,.ucapanya.

Lanjutnya sebentar lagi mau lebaran dan bulan puasa ini banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi tapi belum 100 persen oleh Rumah sakit.
‘Kita bekerja sesuai protab dari rumah sakit ini. Dan kita juga tidak lalai terhadap pasien tapi rumah sakit tidak menghargai kerja keras kita di sini, banyak kebutuhan kita belum bayar rumah untuk anak, apalagi sebentar lagi mau kebutuhan lebaran, keluarga, belum ongkos kita sampai ada yang meminjam ke yang untuk
memenuhi kebutuhan’, ucapnya.
Selain itu kata dia THR juga belum tentu di berikan karena kemarin sudah ada rapat tapi belum tau di janjikan sampai kapan.
‘Sudah rapat dari PPNI Bogor sudah ke sini berulang kali tapi belum ada kejelasan dan belum memberikan kepastian kapan akan di bayarkan 100 persen nya”, terangnya.
Ada sekitar kurang lebih hampir 500 karyawan, dari bidan dan ada 3O perawat, sampai nonmedis sama juga belum 100 persen dari bulan oktober sampai sekarang,ucapnya.
Harapannya kami semoga saja kerja keras kita bisa di hargai,sedangkan pasien semuanya harus ada kita medis maupun non medis kalau tidak ada kita mau siapa lagi,kita harus bareng demo harus di bayarkan apalagi sudah beberapa bulan belum di bayar 100%”,ucapnya.
Salah satu perwakilan karyawan aksi Dr.Sintia Rs Abdul Radjak Hospital menyampaikan, gejolak ini sudah lama terjadi dan diabaikan oleh pihak Rumah Sakit,dan dari kami para dokter sepesialis yang berpraktek di rumah sakit radjak hospital (Rs Thamrin Cilengsi) ini ingin ikut berperan sebagai aksi solidaritas ini.
Selain itu kata dokter kalau pihaknya para dokter sih alhamdulillah kami tetap di bayar kan sesuai dengan jumlah pasien yang kami layani ,jadi istilahnya fifort servis.
“Jadi sesuai yang di bayarkan BPJS ,cuma kalau memang untuk perawat, pisioterapi, tenaga non medis yang tadi sudah di sebutkan, mereka semua mendapatkannya hanya 65 persen belum ada kepastian apakah mereka akan menerima THR atau tidak, hal Ini pertama kalinya terjadi seperti ini dan langsung se drastis ini .kalau pelayan tetap tetap kami jalani dengan baik untuk pasien rawa rawat inap seperti tadi yang saya bilang koment kami.
Mudah-mudahan semua nya bisa kembali normal seperti semua jadi kita mendapatkan gaji 100 persen terus yang kita harapkan, sebelumnya sisa 35 persen bisa terbayarkan semua dengan baik.tutupnya
Wan