,

Kembali Satu Toko Obat Keras Daftar ‘G’ Penjual Tramadol, Hexymer, Camlet, Mercy dll Bebas Membuka Toko dan Menjual Obat Obat Tersebut.

Jatirahayu, Bekasi – BRAVO-IDN.com

Obat keras tersebut bebas di jual tanpa resep dokter kepada pengguna yang rata rata masih remaja dan masih sekolah.

Saat team awak media menanyakan ada nya toko obat di jual bebas tanpa resep dokter, saat di tanya salah satu pengamen jalanan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatan “benar pak ada toko obat yang beralamat dikelurahan Jatirahayu kecamatan pondok melati rt03 RW 07” jelasnya sesaat dimintai keterangan oleh awak media (4/2/2024)

Saat itu ada seorang anak muda atau ABG yang juga membeli obat tramadol dan eximer untuk tindak kejahatan seperti begal, tauran dan sex di bawah umur.

Toko obat tersebut berada tak jauh dari tempat pondok refelxi keluarga, tepat nya di Jln raya hankam Kelurahan jatirahayu Kecamatan pondok melati Kota Bekasi. Pengawasan dari Dinas Kesehatan harusnya lebih optimal lagi, mengingat obat yang di perdagangkan ini adalah obat keras yang harus dengan resep dokter dalam pembeliannya.

Aparat penegak hukum pun harus lebih proaktif dalam mengambil tindakan karena toko obat keras itu yang berkedok toko kosmetik itu saja sudah menjadi tanda yang mudah untuk di bedakan dengan toko kosmetik yang asli.

Pantas saja angka kriminalitas tawuran remaja akhir akhir ini meningkat, sebelum ada nya penindakan dari masyarakat, aparat penegak hukum harus bertindak lebih cepat, toko obat keras itu seolah tak terjamah oleh hukum.

Sementara Marjuddin Nazwar selaku Kornas DPP LSM Berkordinasi menanggapi dan menyayangkan beredarnya obat jenis G tersebut yang mestinya di jual dengan resep dokter ini malah perjual bebaskan bahkan di salah gunakan oleh kaum muda-mudi bahkan anak sekolah.

Lanjut kata dia, Legal toko dan perijinan lainnya dapat diduga tidak dimiliki oleg pemilik usaha.

Kendati demikian, marjudin mendesak pihak Aparat penegak hukum (APH) agar segera bertindak dan jangan tutup mata, karena perbuatan penjualan daftar keras itu merusak generasi penerus anak bangsa”,paparnya.

(TIM/RED)

Search