Internasional | Republik Fiji – Republik Indonesia
Bersama Tim Diplomasi Indonesia Dikawasan Sauth Pacifik Difiji, Dari Kementerian Pertahanan Ri, Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan ,Yang Pimpin Oleh Kolonel Am M.Lufti,S,Ip.M.S.A ,Kolonel Cke Iammanuel Franthos Papare, Letkol Dian Diana Rahayu,S.S.M.M.
Staf Khusus Menteri Pertahanan Letkol Lenis Kogoya ” berbincang secara khusus kepada duta besar Republik Fiji, yang saat itu mempertanyakan “Metode apa yang digunakan kepada pemerintah dan masyarakat adat, agama juga Pemerintah” dan selanjutnya tentu lebih jelas saya lenis kogoya menjelaskan “Bahwa saya hanya mengunakan metode pendekatan secara “Hati” yang saya lakukan jelasnya “Pendekatan Secara Hati dan Kasih”
Letkol TNI Dr. Lenis Kogoya S.T.H,.M.Hum itu pun kembali mengatakan “Semuanya adalah saudara saya dan Pendekatan Hati juga Kasih itulah yang kita lakukan dan akan kita buktikan nanti pada hari A tanggal 27 di kegiatan seminar sehari dengan Thema; Meningkatkan Pemahaman Dan Kerjasama Pasifik Di Forum Dialog Tentang Pembangunan Papua.
Akhirnya persis di tanggal 27 November 2024 sesaat acara Forum Dialog sekali lagi dikatakannya dirinya memastikan bahwa metode pendekatan diplomat Duta Besar RI untuk Republik Fiji adalah perlu ditiru atau menjadi contoh yang baik kepada para diplomat di kawasan Pacific,
Sesaat penyampaian materinya Letkol TNI Dr. Lenis Kogoya S.T.H,.M.Hum didepan para peserta yang hadir sesuai buku tamu tercatat dan terlihat dalam acara Forum Dialok Terbuka itu hadir Perwakilan Pemerintah, Pemuka Adat, Agama, Mahasiswa dan Aktifis Pemerhati, Dikatakannya “Selama ini adanya isu-isu atau opini yang berkembang adalah tidak bener terlebih menerangkan adanya masalah keamanan di Negara Indonesia terfokus hanya di tanah papua saja adalah tidak benar, memang sedikit permasalahan dimana pun itu pasti ada masalah namun lebih banyak tidak benarnya dikarnakan papua sedang sibuk sibuknya dalam program negara ditanah papua yakni Percepatan Pembangunan Insfrastruktur dan Peningkatan Mutu SDM Masyarakat di Tanah Papua.
Untuk itulah salaya Lenis Kogoya yang juga sebagai Ketua Umum LMA Tanah Papua (Lembaga Masyarakat Adat) akhirnya bertekat menjadi garda terdepan guna menyuarakan dan menyampaiakan kepada negara tetangga yang akhirnya membuat saya berkeliling ke 6 sampai 7 Negara dengan misi mengedukasi atau memberikan Informasi sesuai fakta yang sebenar benarnya.
Sesat acara forum dialok tebuka Lenis Kogoya pun memperkenalkan rekan rekannya yang turut bersama ikut dalam Forum Dialok tersebut seperti Keterwakilan Tokoh Agama yang diwakili oleh Pdt Albert Yoku, yang juga ditunjuk sebagai Koordinator Percepatan Pembagunan Provinsi Papua,
Pdt Albert Yoku pun terlihat dalam sesi acara dialok tersebut turut mengatakan bahwa “Hasil Otonomi Khusus (Otsus) di pemerintahan kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi Dodo pada perode pertama dan periode kedua, sangat kental adanya keterlibatan Gereja – Gereja ditanah Papua yang turut serta mensukseskan program pembangunana insfrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi ditanah papua.
Selaras dan seirama dengan paparan Pemuka Agama Ditanah Papua itu, akhirnya tokoh pemuda Dr. Pascal Narotouw, dengan semangat kepemudaan yang juga telah tampil dengan program pendidikan atau mendidik para pemuda ditanah papua “ Pemuda Sebagai Generasi Penerus Anak Bangsa Harus Terdidik dan Terdepan Menjadi Para Pemuda Harapan Bangsa” Tegasnya
Dr. Pascal Narotouw, saat itu pun mengajak para mahasiswa RI yang bersekolah tau menimba ilmu di Republik Fiji nantinya setelah lusus dari berbagai kejuruan di Pakultas/Universitas setibanya nanti di RI dapat turut serta ambil bagian atau berkerjasama di berbagai bidang, Bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan Lainnya,
Ditambahkan Dr. Pascal Narotouw apa bila ada prodak kebutuhan pokok bisa kita tukar Khsusnya di wilayah Malenesia Pacific Republik Fiji, hal itu saya pasti akan menjadi Pintu Gerbang Pembuka Kerjasama seperti “Keran Pembuka Ekonomi Berbasis Adat” dan kedepan kita harus memiliki kantor di Republik Fiji ini, lalu saya sebagai perwakilan tokoh pemuda akan memastikan dan melaporkan Niat dan Cita-cita baik kita bersama ini kepada Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tegasnya (Ys/RED)