Oknum Kadis PMD Bangli Prov Bali Dianggap Telah Mencoreng Nama Baik Pemkab, Ini Perbuatannya !!

BANGLI, BRAVO-IDN | Kepala dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Kadis PMD) diduga sunat Uang saku perjalanan dinas (Perjadin) ke luar daerah. diantaranya seperti, para kepala dusun, kepala lingkungan dan bendesa adat di Bangli pada bulan November 2024.

Pasalnya, beberapa perangkat yang dimaksud keluhkan dan hanya menerima uang saku dengan total Rp615.000,- selama 3 hari perjalanan, seharusnya para perangkat daerah tersebut menerima Uang saku dengan jumlah Rp1,320.000,-, hal tersebut sesuai rencana per hari mendapatkan Rp. 440.000,-.

Salah satu Kepala Dusun di salah satu Kecamatan Bangli memaparkan kepada awak media, mengeluhkan atas minimnya yang diterima selama perjalanan dinas ke Banyuwangi.

”Pokoknya kegiatan tersebut dilaksanakan sebelum perhelatan pemilihan kepala daerah” kata MI (46) yang lupa tanggal berangkat dan pulangnya kepada awak media, Senin (31/12).

Lebih lanjut MI menjelaskan bahwa sebelumnya ia telah mengetahui uang saku yang akan diterima selama perjalanan ke Banyuwangi itu dengan total kisaran uang saku Rp1,320.000,-, namun pada kenyataannya yang diterima hanya Rp615.000,-.

“Kami menduga uang tersebut disunat oleh oknum pejabat dengan berbagai alasan dan anehnya diberikan menjelang pemilihan calon Bupati”, ujarnya

Dugaan itu pun diperkuat dengan adanya beberapa kejanggalan dalam proses pemberian uang saku tersebut, dimana mestinya uang saku yang diterima melalui rekening bank, namun ini diberikan secara tunai oleh staf PMD.

“Padahal para peserta sudah disuruh menyetorkan nomor rekening, mengapa tidak di transfer saja uang saku tersebut, ngapain disuruh nyetor rekening, ini ada apa”,Jelasnya sambil mengaku lupa siapa nama petugas yang memberikan uang saku tersebut.

Selain itu, beberapa Sumber lainnya yang mengikuti dalam perjalanan dinas juga mengeluhkan hal serupa dan hanya menerima uang saku dengan besaran yang sama,

“Sama dengan teman- teman, saya juga dapat segitu, kalau tahu segitu (615 Ribu) mungkin saya tidak ikut berangkat”,katanya dengan nada sedikit kesal.

Lanjut kata dia, “Saya meninggalkan pekerjaan, kalau tidak demi urusan gumi Bangli saya tidak ikut, memang sih dapat refreshing, tapi tidak benar kalau hak orang dipotong gitu” keluhnya.

Sementara itu Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bangli, berinisial DAG-P ketika dikonfirmasi awak media belum lama ini tampak seperti kebakaran jenggot. Pasalnya dia tidak dapat mengelak atas fakta mengenai penyunatan uang saku PERJADIN yang mana setiap Peserta sudah mengetahui dan anggaran tersebut sudah ditentukan nominalnya akan tetapi oleh oknum Kadis PMD Kabupaten Bangli tidak seluruhnya memberikan (Sunat Anggaran). Beberapa korban tidak menerima uang saku secara utuh (Full).

Ketika ditanya tentang besaran uang saku yang mesti diterima peserta Perjadin ke Banyuwangi yakni Rp440.000,- ia tidak membantah. Menurut kadis bahwa uang saku yang mesti diterima peserta tentang 3 hari dua malam itu sebesar Rp440.000 dikalikan tiga, yakni Rp1.320.000.-

Mantan Camat Tembuku asal Desa Kayubihi ini tampak grogi ketika dimintai tanggapannya tentang Perjadin tersebut.

Selain mengakui, ia pun menjelaskan bahwa keberangkatannya tersebut terhitung selama tiga hari dua malam. Lebih mirisnya lagi Kadis PMD tidak menyebutkan Jumlah pesertanya,

Tak hanya itu, Perjalanan dinas (Perjadin) bukan hanya ke Banyuwangi akan tetapi Perjadin ke provinsi Lombok.

Disinyalir Perjadin ke Lombok tidak luput dari adanya rumor pemotongan uang saku dan anehnya uang yang seharusnya ditransfer ke masing-masing rekening tersebut diambil tunai oleh stafnya ke BKPAD lalu dibagikan ke peserta.

Dalam hal ini, pihak terkait harus memberikan sanksi kepada oknum Kepala Dinas PMD untuk memberikan Efek jera terhadap perbuatannya yang mana telah mencoreng Pemerintahan Kabupaten Bangli Provinsi Bali dan diharapkan APH segera bertindak.

(Red)

Search